Pendemi Covid -19 membatasi aktivitas manusia terutama untuk kegiatan mobilisasi dan pertemuan tatap muka langsung . Dan ternyata efeknya sangat panjang dan menyentuh hampir semua sendi kehidupan manusia dari kota sampai pedesaan. Saya yang sebagai pengurus dari berbagai organisasi juga merasakan efeknya. Salah satunya dimomentum idul fitri, ada tradisi yang dilakukan kelurga dengan silaturahim dan syawalan trah kelurga besar.
Tahun kemarin kegiatan syawalan trah tidak bisa dilaksanakan karena efek dari pendemi Covid-19, dan sudah lebih setahun lebih belum ada tanda-tanda mereda.
Akhirnya kami , dari pengurus merumuskan bagaimana supaya kegiatan trah terutama syawalan bisa terlaksana. Karena kalau kelamaan dan belum tentu kondisi kedepan juga belum bisa diprediksi, jika kita hanya mengikuti alur, bisa-bisa jalinan kekeluargaan merenggang dan tali silaturahim menjadi mengendur.
Terobosan yang dilakukan oleh pengurus disepakati dengan menggunakan aplikasi zoom meeting. Setelah diskusi dengan pengurus, akhirnya disepakati, walaupun ditengah bayangan acara tersebut sukses tidaknya karena baru pertama kali dilaksanakan.
Selain itu hal teknis terkait dengan lokasi tempat tinggal dari anggota trah yang tersebar hampir disemua pulau besar indonesia yang berpengaruh terhadap koneksi jaringan internet, anggota trah yang umurnya beragam dari yang old sampai young, dari yang gaptek dan familiar dengan teknologi menjadi sebuah tantangan tersendiri.
Dengan kondisi tersebut, akhirnya pengurus satu hari sebelum acara syawalan virtual berkomunikasi dengan grop whatssap untuk dipastikan kouta dan jaringan bisa lancar dan untuk orang tua yang gaptek bisa didampingi anaknya.
Kenapa dipilih aplikasi zoom meeting, karena kebetulan saya punya akses untuk menggunakan akun yang sudah berlangganakan zoom meeting berbayar, tidak gratisan, sehingga bisa dipastikan koneksi lancar jaya.
Singkat cerita, alhamdulillah dari dua grop yang saya kelola, karena saya sebagai hostnya, berjalan dengan lancar, walaupaun masih sedikit kurang disana -sini , sebatas kewajaran.
Ada beberapa catatan menarik setelah dilaksanakan syawalan trah secara virtual ini, diantaranya sebagai berikut:
- Setelah dilakukan pendampingan ternyata generasi tuapun bisa segera menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi komunikasi.
- Kegiatan hal ini, bisa menjauhkan yang dekat dan mendekatkan yang jauh, lha kok, kalau yang diluar kota, akhirnya bisa jadi ajang pertemuan dengan menghemat biaya dan waktu karena jaraknya terbentang puluha, ratusan, bahkan ribuan kilometer. Tapi ada beberapa anggota trah yang yang rumahnya hanya sekupnya satu dusun atau satu desa yang bisa jadi jaraknya tidak ada satu kilo, jadi malas untuk kopdar yang sung..he..he. Itu yang saya maksud Menjauhkan yang Dekat dan Mendekatkan yang jauh.
- Dalam situasi dan kondisi seperti apapun , kita tetap harus berevolusi mencari cara baru untuk berkomunikasi untuk mengatasi keterbatasan ditengah pendemi ini. Jangan sampai kita menyerah dalam situasi seperti ini.
- Pokoke Jaga Semangat, Jaga MOOd dan Jangan Menyerah, COVID-19 Pasti berlalu…