Adalah Presiden Park Chung-hee, Presiden Korea Selatan seangkatan dengan Bapak Suharto (Presiden Republik Indonesia Ke-2) membuat sebuah langkah strategis pembangunan dengan menitik beratkan pembangunan dengan subyek pembangunan adalah wilayah perdesaan.
Pada awal tahun 1970-an akhirnya Pemerintah Korea Selatan mencanangkan program Saemaul Undong dengan membuat 16.600 desa percontohan untuk program tersebut.
Tahap awal yang dilakukan pemerintah Korea Selatan adalah dengan memilih menyentuh manusianya terlebih dahulu dengan menyiapkan 680.000 orang training camps yang akan di terjunkan ke Desa binaan.
Materi pembekalannya pun dipilih yang bernuansa revolusi mental dan budaya organisasi. seperti semangat gotong royong, kerja rajin dan spirit can do/will do attitude for a better life; my self, my neighbours, my whole village.
Dengan Program Saemaul Undong Negara Korea Selatan Berkembang relatif cepat dikawasan Asia, bahkan lambat laun akan mengalahkan negara Jepang.
Siapa tidak merasakan bagaimana produk dari Samsung, Hyundai Daewoo atau Budaya K-Pop yang digandrungi oleh mayoritas anak muda Indonesia .
Itu adalah bukti bahwa Korea Selatan sudah maju dibanding negara lain. Buktinya bahwa banyak produk dan budaya mereka banyak digunakan dan diikuti negara lain.
Dengan keberhasilan Program Saemaul Undong, akhirnya pemerintah Korea Selatan, berbaik hati dengan mencoba membantu negara berkembang yang berada di Asia dan Afrika untuk meniru konsep program Saemaul untuk diterapkan di negara masing-masing.
Salah satu yang menjadi project dari pengembangan Program Saemaul adalah di negara Indonesia. Dengan bendera Yayasan Saeumaul Global Foundation yang berkantor di Fakultas Filsafat Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Yayasan Saemaul di Indonesia yang di pimpin oleh Mr Hong mengelola empat desa di Indonesia. Dinataranya adalah Desa Ponjong dan Desa Bleberan untuk Wilayah Gunungkidul, Desa Sumbermulyo Bantul dan Desa Tanjung Wangi I Kabupaten Subang Jawa Barat.
Keempat desa tersebut, yang akan dijadikan sebagai project pengembangan program Saemaul Undong Di Indonesia.
Itulah awal sebuah cerita kenapa saya bisa menginjakkan kaki di Bumi Korea Selatan, Saya sebagai perwakilan Bumdesa(Badan Usaha Milik Desa) Hanyukupi Desa Ponjong dan Pak Budiman Setya Nugraha (Kabag Pemerintah Desa Ponjong) di minta mewakili masyarakat desa Ponjong untuk belajar langsung program saemaul undong di negeri Ginseng ini dengan perwakilan desa-desa di delapan negara di benua Asia dan Afrika.
Sekian,,,Salam Super dari House Of Korean Culture…..To Be Continue……
Alhamdulillah sukses selalu..aamiin
makasih