Tepat tanggal 13 Agustus 2015, tercatat sudah saya mendaftarkan diri untuk berkompetisi dalam pemilihan kepala desa Ponjong yang akan dilaksanakan pada 7 Oktober 2015.
Sebuah pilihan yang bisa jadi tidak polulis dan terkesan ,wong legan nggolek momongan.
Tentunya semua itu sudah saya kalkulasi dan pertimbangkan secara matang. Saya banyak di tanya seputar alasan kenapa tidak mau mencalonkan kepala desa. Saya jawab untuk pengabdian saya di desa tercinta.
Kenapa tidak mendaftar saja menjadi perangkat desa. Ada beberapa formasi kosong , mulai dari kaur keuangan, rencana kaur kesra dan sekdes , saya jawab, tidak sesuai dengan keinginan saya, karena saya bukan typical orang kantoran.
Kemudian niat ini saya sampaikan ke istri saya, istripun setuju dengan catatan siap kalah siap menang.
Setelah itu saya minta form ke panitia untuk melihat persyaratan. Duh ternyata syarate akeh tenan rek.Dan hanya tersisa waktu 4 Hari.
Akhirnya saya gunakan jurus Sat-Set Bat-Bet untuk mengurus syarat-syarat pendaftaran calon kepala desa.
Mas,mau apa ..mau membuat surat keterangan bebas narkoba, untuk syarat apa mas? mendaftar kepala desa.. apa mas? ..mendaftar kepala desa.Seolah tidak percaya kalau saya mo ndaftar kepala desa.
Saya menduga aja petugasnya tidak percaya, kalau saya mo daftar kepala desa, karena dari yang mendaftar, kebanyakan sudah berumur kepala 4, 5 atau 6. Dan banyak cakades yang melewatkan timsesnya untuk mengurus persyaratan , karena saking ribet dan banyaknya.
Setelah tiga hari mondar-mandir akhirnya seluruh syarat bisa saya penuhi dan yang paling sulit adalah ketika membuat surat lamaran ..lho kok bisa, iya , soalnya surat lamaran ditulis tangan, padahal saya dah lupa..duh..kejune rek..tahunan ora nulis tangan. Dan hasilnya seperti mural , awut-awutan, apik tulisane anakku yang baru kelas 1 SD.
Tanggal 13 Agustus 2015, saya datang ke balai desa, saya cekkan ke panitia, syarat sudah ok. lalu saya gandakan dua kali baru setelah jam 12.30 saya mendaftar setelah dioyak-oyak panitia untuk segera memasukkan berkas, sebab berkas harus masuk sebelum jam 16.00.
Dengan sepeda Gunung yang baru saya beli sebagai nadzar untuk memenuhi janji saya ke almarhum Heru (Kembung) saya kayun sepeda dari rumah ke Balai Desa dengan jarak kurang lebih 0,5 Km. Ditemani istri saya dan anak Sulung.
Sesampai di Balai Desa saya disambut oleh panitia, semua berkas saya serahkan dan sudah dianggap lengkap dan secara resmi saya terdaftar sebagai Cakades Desa Ponjong.