Kira-kira satu minggu yang lalu , saya mendapat telpon dari salah satu teman saya yang menjadi salah satu Dosen di APMD Yogyakarta yaitu pak Suharyanto. Beliau salah satu dosen yang konsen dalam pengembangan BUM Desa.
Singkat cerita saya diminta untuk menjadi salah satu pemateri Best Practises pengeloaan BUM Desa di wilayah Kutai Timur Kalimantan Timur.
Kutai Timur , merupakan salah satu kabupaten yang relative baru di Provinsi Kalimantan Timur, dengan kota kabupaten Sangatta dengan jumlah penduduk 200 ribu dengan APBD yang sangat fantastis yaitu 3 Triliun.
Coba bandingkan dengan Gunungkidul, penduduk 800 ribu, APBD 1, 2 Triliun , Jauh Bro….
Kok Bisa hebat Gitu ya…APBD Nya. Setelah tanya-tanya akhirnya terjawab sudah keheranan saya, Ternyata Kutai Timur ada salah satu pabrik tambang Batu Bara berskala Nasional dengan karyawan kurang lebih 20.000. nama Kaltim Prima Cold (KPC). Konon, 35 persen sahamnya milik salah satu petinggi partai di negeri Ini.
Dan inilah yang merubah wilayah yang dulunya hutan belantara menjadi kota di tengah rimba. Segala sesuatu ada disana, Mo nyari mobil yang bagus-bagus ada semua, pusat elektronik, hotel, tempat jajan,mal dan lain-lain juga lengkap.
Dan jangan heran, jika kesana , suasana seperti di Jawa, karena hampir disetiap sudut kota, banyak ditemui orang-orang ngobrol dengan bahasa jawa. Eh ternyata hampir 30 persen penduduknya orang dari Jawa. kebanyakan Jawa Timuran. Selebihnya dari Bugis, Madura dan suka asli kalimantan.
Mau mencari masakan jawa tidak terlalu sulit, tapi harganya memang lebih tinggi dibandingkan dengan di Jawa. Semisal harga soto, disana satu porsi bisa sampai 26.000.
Untuk menuju Kutai Timur juga di perlukan waktu yang tidak singkat, Jika dari Jogja kita bisa mengambil jalur udara dari bandara Adi Sucipto menuju bandara Sepinggan Balik Papan dengan waktu tempuh kurang lebih 1,5 jam.
Dilanjutkan dengan perjalanan darat dengan travel dengan waktu tempuh kurang lebih 8 jam. Kok lama banget? Iya, karena kita melewati beberapa kabupaten dan kota madya di Kalimantan Timur dengan jalan khas pegunungan yang naik turun dan berkelok-kelok.
Yang tidak kuat, siapkan obat anti mabok bro…Perjalanan darat tersebut benar -benar menguras tenaga dan bisa jadi isi perut anda..
Rute perjalannya dari Balik Papan menuju Samarinda. Di Samarinda kita akan disuguhi indahnya jembatan Ampera , dilanjutkan perjalanan menuju Bontang dan terakhir sampai di Sangatta Kutai Timur.
——————————————————————————-
Lho kok malah ngelantur, kembali ke laptop,intinya saya diundang oleh Pemda Kutai Timur untuk bercerita tentang pengelolaan Water Byuur Sumber Ponjong yang dikelola oleh BUM Desa Hanyukupi.
Semua ini difasilitasi oleh Pak Wena, salah satu Pejabat di Bapermas Pemda Kutai Timur. Ada sekitar 40 BUM Desa di sana yang diberikan pembekalan tentang dasar BUM Desa yang di sampaikan oleh Dosen APMD Yogyakarta, Bapak Hasto Wiyono.
Serta best Practise pengelolaan BUM Desa yang saya sampaikan sendiri, Dari awal perjuangan pengelolaan Bum Desa, sampai saat ini dengan segala kelebihan dan kekurangannya..
Semoga bisa menginspirasi Bum Desa Kutai Timur untuk berkembang lebih hebat dibandingkan BUM Desa Ponjong . Karena semua potensi sudah ada.
Terimakasih semua, akhirnya saya bisa Trip Sekaligus Berbagi.
Nama jembatannya bukan jembatan ampera pak…tapi Jembatan Mahakam…wkwkwk…salah kenal pak…piz
suwun ralatnya… ya