Dicari Anggota Dewan Yang Negarawan

pelantikan anggota dewan
pelantikan anggota dewan

Sebenarnya saya sangat membatasi ompol (omong politik) di blog pribadi saya. Karena sebenarnya bukan kapasitas saya untuk berbicara politik. Maklum gur wong ndeso, cekak gaule lan cekak pikire.

Selain itu saya juga masih memegang prinsip konsep demokrasi keterwakilan. Saya masih mengganggap bahwa suara yang saya wakilkan sudah diakomodir oleh 45 anggota dewan yang terpilih dalam Pemilu Legeslatif 2014.

Tapi mencermati dinamika perpolitikan di Gunungkidul, saya ngelus dada. Info yang saya peroleh dari berbagai media, obrolan di angkringan dan para pelaku politik di Gunungkidul terkait dengan roda organisasi di DPRD Gunungkidul mengalami hambatan.

Sampai saat ini, anggota dewan yang sudah dilantik, tidak bisa menjalankan kerjanya karena belum terbentuknya alat kelengkapan dewan sebagai salah satu pilar yang digunakan untuk menjalankan roda organisasi di DPRD Gunungkidul.

Dari media, obrolan di angkringan sampai bisik-bisik dikalangan anggota dewan, molornya pengisian alat kelengkapan disebabkan kebuntuan komunikasi politik yang terjadi dikalangan anggota dewan.

Polarisasi antara Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat(KIH) ternyata tidak hanya terjadi di tingkatan Pusat tetapi juga sampai di daerah. Tarik ulur antara dua koalisi ini yang sangat mewarnai konstelasi politik di DPRD Gunungkidul.

Efeknya alat kelengkapan dewan tidak segera bisa diputuskan, karena belum ada kesepakatan antara dua koalisi tersebut, terkait dengan metode pengisian alat kelengkapan dan tentunya bagi-bagi kursinya.

Lalu,apakah hal ini akan terus seperti ini? akankah dibiarkan mengalir apa adanya?Toh nanti akan selesai dengan sendirinya. ataukah kuat-kuatan menunggu siapa yang akan mengalah.

Dicari Anggota Dewan Yang Negarawan

Sebuah tantang yang berat bagi keberlangsungan roda organisasi DPRD Gunungkidul.Dengan kondisi pendahuluan yang demikian, saya pesimis dengan kinerja anggota dewan kedepan.

Bagimanapun juga, empat puluh lima anggota dewan tersebut adalah sebuah tim yang akan membuat peraturan gunungkidul kedepan. Kalau dari awal sudah tidak kompak,aroma penjegalan itu akan menghantui setiap perjalanan kerja dari dewan.

Dalam kondisi inilah, sebenarnya anggota dewan akan diuji, akankan mewakili golongannya atau mengakomodir beberapa golongan  yang ada. akankah hanya menuruti ambisi pribadi atau mementingkan kepentingan masyarakat.

Sudah saatnya kita bisa mennempatkan diri dikala  kita harus mementingkan kepentingan golongan kita dan saatnya kita mementingkan kepentingan banyak golongan. Dan inilah sifat seorang negarawan.

Mengakhiri tulisan ini, mari sejenak menghayati syair lagu Bongkar karya Iwan Fals.Kami  masih percaya bahwa anggota dewan terhormat adalah orang-orang terpilih yang akan membantu memakmurkan kami. Kami tunggu kerja nyatanya untuk Gunungkidul tercinta..

Kalau cinta sudah di buang
Jangan harap keadilan akan datang
Kesedihan hanya tontonan
Bagi mereka yang diperkuda jabatan

Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar

Sabar sabar sabar dan tunggu
Itu jawaban yang kami terima
Ternyata kita harus ke jalan
Robohkan setan yang berdiri mengangkang

Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar

Penindasan serta kesewenang wenangan
Banyak lagi teramat banyak untuk disebutkan
Hoi hentikan hentikan jangan diteruskan
Kami muak dengan ketidakpastian dan keserakahan

Dijalanan kami sandarkan cita cita
Sebab dirumah tak ada lagi yang bisa dipercaya
Orang tua pandanglah kami sebagai manusia
Kami bertanya tolong kau jawab dengan cinta

Oh oh

Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar
Oh oh ya oh ya oh ya bongkar

 

 

Tinggalkan Balasan